Napak Tilas Kota Reruntuhan Romawi dan Pemandian Cleopatra

 

Oleh : ichal iloenx

Journalist and Tour Leader

42 jamaah umroh plus Turki yang berangkat sejak Ahad (20/10/2024) dari Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru, kini memasuki daerah Pamukkale. Dalam bahasa Turki, Pamuk artinya kapas, sedangkan Kale adalah kastil atau benteng, yang berarti “benteng kapas”. Ini adalah sebuah situs alam di Provinsi Denizli di Turki barat daya.

Jamaah umroh Ma’ali foto bersama dengan latar belakang pemandian air panas. (foto: ahmad syarofi)

Kota yang didirikan pada 190 SM oleh Eumenes II, Raja Pergamon ini kemudian menjadi pusat pemandian air panas zaman Romawi kuno, yang terkenal makmur selama berabad-abad. Saking terkenalnya, kolam air panas alami ini juga pernah digunakan berendam oleh Ratu Mesir yang terkenal dengan kecantikannya, Cleopatra.

Ilustrasi Ratu Cleopatra. (foto: pinterest)

Kota ini berisi air panas dan travertine, mineral karbonat yang ditinggalkan oleh air yang mengalir. Ini terletak di wilayah Turki Aegea dalam, di lembah Sungai Menderes, yang memiliki iklim sedang untuk sebagian tahun.

Di kolam ini, Ratu Cleopatra pernah mandi. (foto: ichal iloenx)

Dikelilingi pepohonan palem, pinus, dan cemara, kolam ini merupakan tempat pemandian air panas sarat kalsium. Wisatawan yang berendam di travertine Pamukkale biasanya membersihkan diri dari air kapur di sini.

Sisi lain tempat berendam. (foto: ichal iloenx)

Di tempat inilah terdapat Hierapolis, sebuah kota Yunani kuno yang terletak di Turki. Sekarang dalam reruntuhan, tetapi merupakan situs arkeologi penting dan merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO, bersama dengan Teras Batu Kapur Pamukkale tersebut.

Hierapolis didirikan pada abad ke-2 SM dan dikenal dengan mata airnya yang kaya mineral, yang dianggap dapat menyembuhkan. Itu adalah tempat spa yang populer di era Yunani dan Romawi. Nama kota itu berarti “kota suci”, yang mungkin menunjukkan bahwa itu adalah pusat keagamaan yang penting.

Yunani-Romawi kuno dan kota Byzantium dari Hierapolis dibangun di atas “benteng” putih yang secara keseluruhan panjangnya sekitar 2.700 meter (8.860 ft), lebar 600 m (1.970 ft) dan tinggi 160 m (525 ft). Hal ini dapat dilihat dari bukit-bukit di sisi berlawanan dari lembah di kota Denizli, 20 km jauhnya.

Perjalanan ke Pamukkale, membuat kita dapat menghayati jejak sejarah ini, memahami evolusi Turki dari masa ke masa, dan menghargai kekayaan budaya dan warisan yang telah ditinggalkan oleh peradaban yang berbeda.

Jamaah dipandu oleh Tour Guide asal Turki yang fasih berbahasa Indonesia, Emre Ozkan (kedua dari kiri). (foto: ist)

Nikmati Hierapolis dengan berjalan kaki sambil merasakan kebesaran Romawi yang tersisa. Hierapolis memiliki banyak reruntuhan, mulai dari tembok kota, teater, kuil Apollo, pemandian, gerbang, hingga pemakaman. Reruntuhan yang tersisa sebagian besar berasal dari periode Romawi karena di masa sebelumnya kota tersebut hancur oleh gempa.

Reruntuhan Teater Antik di kota Yunani kuno Hierapolis dilihat dari tribun dalam. (foto: dok. hj. umi kasum)

Di jalan utama yang bernama Colonnade, Anda akan menemukan pilar-pilar yang menghiasi area publik, pertokoan, dan pemukiman. Di ujung selatan terdapat Gerbang Domitian yang dibangun Julius Frontinus sebagai persembahan kepada Kaisar Domitian.

Penulis dengan latar belakang gedung reruntuhan Teater Antik di kota Yunani kuno Hierapolis. (foto: akhmad julian saputra)

Apa saja yang terdapat di kota terbesar ketiga di dunia dengan jejak peradaban megah pada zamannya ini?

Yuk, kita jelajahi bersama Biro Perjalanan PT. Ma’ali Wisata Tour and Travel yang spesialis terdepan di bidangnya, bersama Tour Guide, Tour Leader dan beribadah umroh dengan Muthawif yang berpengalaman.

Ma’ali Wisata kembali membuka paket ibadah Umroh plus Turki pada tanggal 8 Januari dan April 2025. Info komplit silakan hubungi Tour Leader Ma’ali di WA 081257426565

Semoga peninggalan sejarah menjadi ibrah bagi kehidupan setelahnya, generasi berikutnya, bukan hanya sebagai tontonan saja.

{ وَتِلۡكَ ٱلۡأَیَّامُ نُدَاوِلُهَا بَیۡنَ ٱلنَّاسِ وَلِیَعۡلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَیَتَّخِذَ مِنكُمۡ شُهَدَاۤءَۗ وَٱللَّهُ لَا یُحِبُّ ٱلظَّـٰلِمِینَ }

[Q.S. Ali ‘Imran: 140]

Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim.

(Pamukkale, Turki, 22 Oktober 2024)