Kisah Nabi Sulaiman AS, Seekor Semut dan Cacing Buta

Pengajian Rutin Mulia Hati

Oleh: HM. Rosehan NB, S.H.

Banjarmasin, iloenxnews.com || Allah telah mengatur rezeki semua makhlukNya, sebagaimana kisah Nabi Sulaiman AS, seekor semut dan cacing buta. Allah SWT telah mengatur rezeki setiap makhlukNya tanpa terkecuali dan tidak pernah melupakannya walau sedikit.

Sebagaimana terdapat sebuah kisah pada zaman Nabi Sulaiman AS tentang rezeki cacing buta yang dibawakan melalui perantara seekor semut dan dibantu oleh seekor katak.

Bukan saja manusia, binatang-binatang juga tumbuh-tumbuhan mendapatkan rezeki sesuai dengan porsinya dari Allah SWT.
Pada suatu hari Nabi Sulaiman AS duduk di tepi danau. Kemudian ia melihat seekor semut membawa sebiji gandum.

Nabi Sulaiman AS terus memperhatikan semut itu yang tengah menuju ke tepi danau. Tiba-tiba ada seekor katak yang keluar dari dalam air seraya membuka mulutnya. Semut itu kemudian masuk ke dalam mulut katak. Lalu katak itu pun menyelam ke dasar danau dalam waktu yang cukup lama.

Sementara Nabi Sulaiman AS memikirkan peristiwa yang baru saja terjadi, katak tersebut keluar dari dalam air lalu membuka mulutnya.

Dari dalam mulut katak, sang semut keluar. Sementara biji gandum yang dibawanya sudah tidak ada lagi bersamanya. Nabi Sulaiman AS yang memiliki mukjizat mampu memahami bahasa binatang memanggil semut tadi. Ia menanyakan tentang apa yang baru saja dilakukannya.

“Wahai semut, apa yang kamu lakukan selama berada di dalam mulut katak?”

“Wahai nabiyullah, sesungguhnya di dalam danau ini terdapat sebuah batu yang cekung berongga. Dan di dalam cekung berongga itu hiduplah seekor cacing yang buta,” jawab semut.

“Cacing tersebut tidak kuasa keluar dari cekungan batu itu untuk mencari penghidupannya. Dan sesungguhnya Allah telah mempercayakan kepadaku urusan rezekinya,” lanjut semut menjelaskan.

“Oleh karena itu, aku membawakan rezekinya. Dan Allah SWT telah menguasakan kepadaku sehingga katak ini membawaku kepadanya. Maka air ini tidaklah membahayakan bagiku.

Sesampai di batu itu, katak ini meletakkan mulutnya di rongga batu lalu aku pun dapat masuk ke dalamnya. Kemudian setelah itu, aku menyampaikan rezeki kepada cacing buta itu. Aku keluar dari rongga batu dan kembali ke mulut katak ini. Dan si katak pun mengembalikan aku ke tepi danau.”
Begitulah semut menjelaskan sedetail mungkin peristiwa yang baru saja terjadi kepada Nabi Sulaiman AS.

Nabi Sulaiman AS kemudian bertanya, “apakah kamu mendengar suara tasbih cacing itu?”
“Ya, cacing itu mengungkapkan Yaa man laa yansani fi jaufi hadzihi bi rizqika, la tansa ibadakal mu’miniinaa bi rahmatik (wahai dzat yang tidak melupakan aku di dalam danau yang dalam ini, dengan rezekiMu janganlah Engkau melupakan hamba-hambaMu yang beriman dengan rahmatMu).”

Demikianlah Allah SWT mengatur rezeki segenap makhlukNya dan tidak pernah melupakan walau sedikitpun.

(ichal iloenx)