



Dalam ceramah jelang buka puasanya, jebolan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini sempat menyinggung soal kondisi perpolitikan di tanah air. Gus Miftah menyerukan agar masyarakat kembali bersatu. Sebab, Pemilu 2024 telah usai.
“Perbedaan pilihan adalah hal yang wajar. Tapi, sekarang pemilu sudah selesai, saatnya kita kembali rukun, yang menang saja sudah tidak sombong, masak yang kalah kemlinthi (dalam bahasa Jawa maknanya untuk menggambarkan seseorang sombong, sok, belagu – red).
Selain itu, keturunan ke-9 Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo ini memaparkan keistimewaan sedekah di bulan Ramadan. Menurutnya, pahala yang didapat pada Ramadan berlipat ganda dari hari biasa.
“Kalau anda hari ini sedekah satu nasi bungkus, itu sama dengan 1.000 nasi bungkus. Kalau Bu Hajjah Narti hari ini sedekah satu juta, sama dengan sedekah satu miliar. Kendati begitu, orang yang berbuat dosa dan bermaksiat di Bulan Ramadan pun dosanya 1.000x lipat,” kata pria kelahiran Adiluhung, Jabung, Lampung Timur, 5 Agustus 1981 ini.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Ir. Roy Rizali Anwar, ST., MT mewakili Gubernur Sahbirin Noor, mengapresiasi PT. Amanah Group yang rutin setiap bulan Ramadan melaksanakan buka puasa bersama dan berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan.

“Mudah-mudahan dari kepedulian PT. Amanah Group bisa menjadi contoh perusahaan lainnya dalam mendukung tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Komisaris Utama PT Amanah Group, Imam Abror, berterima kasih atas kehadiran seluruh tamu undangan, termasuk Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor yang diwakilkan Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel.

“Jadi kegiatan kami ini rutin setiap tahun sebagai sarana silaturahmi dan berbagi rezeki kepada masyarakat yang membutuhkan dan semoga membawa keberkahan bagi kita semuanya,” pungkas Imam.
(ichal iloenx)