Banjarbaru, iloenxnews.com || Kisah kepemimpinan Ratu Balqis dalam Al-Qur’an digambarkan sebagai arsyun adhim, yaitu singgasana besar yang memperlihatkan kehebatan sebuah kerajaan. Dengan penggunaan kata arsyun adhim, maka memperlihatkan bahwa Ratu Balqis adalah seorang perempuan dewasa (matang dari segi emosional maupun secara intelektual) berhasil memimpin sebuah kerajaan yang sangat besar. Hal ini mengisyaratkan bahwa syarat menjadi pemimpin adalah dewasa, memiliki kematangan berfikir baik dari segi emosional maupun intelektual serta kematangan spiritual (agama).
Ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an memberikan apresiasi terhadap seorang perempuan yang mampu dan berhasil menjadi pemimpin. Belum ada satupun dalam kitab tafsir klasik, tafsir abad pertengahan maupun tafsir modern-kontemporer yang memperlihatkan ketidaksetujuannya terhadap kisah Ratu Balqis ini merupakan apresiasi Al-Qur’an terhadap Ratu Balqis dan juga sesungguhnya pernah ada sosok perempuan yang mengendalikan kekuasaan yang di sekelilingnya banyak tokoh laki-laki.
Cerita Ratu Balqis ini disampaikan oleh Guru H. Ahmad Supian Al Banjari pada tausiyahnya dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Uncle B Coffe, Area Food Court Hotel Batung Batulis, Jalan Jenderal Ahmad Yani Paal 36,5, Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (19/9/2024) malam.
Guru Supian juga menyampaikan Peringatan Maulid menjadi momentum kita bersama memahami perjalanan hidup, sekaligus belajar dari kebaikan dan rasa kemanusiaan Rasulullah SAW. Rasulullah menjadi contoh dalam kebaikan dan kemanusiaan, teladan dalam bicara dan bersikap.
“Hari ini kita berkumpul mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, teladan mulia bagi semua manusia,” ujar Khadimul Majelis Irsyadul Fata, Pamangkih Laut, Kabupaten Banjar ini.
Senada diungkapkan oleh Owner Uncle B Coffe, Henny Etzelina mengatakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini diselenggarakan agar semua kalangan, termasuk dirinya hendaknya meneladani Rasulullah dan juga menjaga hubungan baik dan persatuan dengan siapa pun. Dan hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan imam dan takwa sebagai perwujudan dari cinta Nabi.
“Nabi Muhammad SAW merupakan teladan bagi seluruh ummat. Maka melalui Peringatan Maulid ini, hendaknya kita bisa menjadikan beliau sebagai panutan di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan terlebih dalam kehidupan beragama ini,” harapnya.
Dalam momen bahagia ini, Henny mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada para pelanggan cafenya dan para undangan yang berhadir. Ia juga memanjatkan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikannya kesehatan pasca operasi.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Tenaga Ahli Gubernur Kalsel H. Noor Aidi , Komisaris Bank Kalsel Ir. Rizal Akbar Sarupi, M.AP, Kepala Bank Kalsel Cabang Pembantu Pemprov Banjarbaru Haris Santana, Kepala Bank Kalsel Cabang Banjarbaru yang diwakili oleh Kepala Bank Kalsel Cabang Pembantu Landasan Ulin Solihin, Tim Monitoring Evaluasi Pembangunan Daerah Syahbuddin, dan Dudung Suryana.
(ichal iloenx)