Cahaya Jum’at: Menyusuri Sunnah pada Hari yang Penuh Kemuliaan

Cahaya Jum’at: Menyusuri Sunnah pada Hari yang Penuh Kemuliaan

Oleh: Mahyuni Ilyadi, S.Pd.I

Guru MAN 2 Balangan

بسم الله الرحمن الرحيم

🌺 Pendahuluan — Hari yang Dikenal di Langit Sebelum Dikenal di Bumi

Hari Jum’at bukan sekadar hari ketujuh dalam pekan; ia adalah *mahkota hari-hari, **sayyidul ayyām*, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

*«خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ»*
> “Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jum’at.”
> (HR. Muslim, no. 854)

Pada hari itu, *Nabi Adam diciptakan, **dimuliakan masuk surga, dan **diturunkan ke bumi. Dan pada hari itu pula **kiamat akan ditegakkan*. Maka tidak heran bila langit, bumi, dan malaikat memuliakan Jum’at dengan caranya masing-masing.

Rasulullah ﷺ bersabda:

*«إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ، وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ»*
> “Sesungguhnya hari Jum’at adalah pemimpin hari-hari, dan yang paling agung di sisi Allah.”
> (HR. Ibnu Majah, no. 1084, hasan)

🌿 1. Mandi Jum’at — Penyucian Lahir untuk Menyambut Cahaya Jum’at

Mandi Jum’at bukan sekadar kebersihan jasad, melainkan *tanda kesiapan ruhani* untuk menghadiri pertemuan suci di rumah Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:

> *«غُسْلُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ»*
> “Mandi pada hari Jum’at sebuah kemestian bagi setiap orang yang telah baligh.”
> (HR. Bukhari dan Muslim)

Imam An-Nawawi menjelaskan:

> “Disunnahkan bagi setiap muslim yang hendak menghadiri Jum’at untuk mandi, walau ia tidak berbau atau berkeringat.”
> (Al-Majmū‘, 4/545)

Mandi Jum’at adalah tanda kesiapan lahiriah menyambut pertemuan batiniah dengan Allah.

🌸 2. Memakai Minyak Wangi dan Pakaian Terbaik

Hari Jum’at adalah hari tampil rapi di hadapan Pencipta dan sesama mukminin. Rasulullah ﷺ bersabda:

> *«حَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَغْتَسِلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَيَلْبَسَ مِنْ صَالِحِ ثِيَابِهِ، وَإِنْ كَانَ لَهُ طِيبٌ مَسَّ مِنْهُ»*
“Kemestian bagi setiap muslim adalah mandi pada hari Jum’at, memakai pakaian terbaiknya, dan jika ia memiliki wewangian, maka hendaklah ia memakainya.”
> (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

Ibnu Qudāmah رحمه الله berkata:

> “Dianjurkan memakai pakaian terbaik, sebab hari Jum’at adalah hari pertemuan kaum mukmin sebagaimana hari raya.”

Wewangian dan kerapian adalah *simbol penghormatan* terhadap masjid, jamaah, dan shalat.

🌾 3. *Bersiwak — Mengharumkan Nafas Ibadah

Rasulullah ﷺ bersabda:

> *«لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ»*
> (HR. Bukhari dan Muslim)

Bersiwak pada hari Jum’at lebih dianjurkan lagi, sebab ia adalah hari dzikir dan doa yang banyak, agar setiap lafaz “Allāhu Akbar” keluar dari lisan yang suci dan harum.

🌅 4. Bersegera ke Masjid — Tanda Cinta pada Jamaah dan Sunnah

Rasulullah ﷺ bersabda:

> *«مَنْ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ، ثُمَّ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْأُولَى، فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً…»*
> (HR. Bukhari dan Muslim)

Semakin awal seseorang datang, semakin besar pahalanya — bahkan diibaratkan menyembelih unta, sapi, kambing, hingga ayam. Dan siapa yang datang setelah khatib naik mimbar, ia kehilangan keutamaan besar tersebut.

🌻 5. Membaca Surat Al-Kahfi

Sabda Rasulullah ﷺ:

> *«مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ»*
> (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)

Al-Kahfi adalah surah perlindungan dari fitnah Dajjal, fitnah dunia, dan fitnah iman. Cahaya surah ini menerangi hidup antara dua Jum’at — cahaya lahir dan batin.

🌷 6. Memperbanyak Shalawat kepada Nabi

Sabda Rasulullah ﷺ:

> *«أَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ»*
> (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Dan sabda beliau kepada Ubay bin Ka‘b رضي الله عنه:

> *«إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ»*
> (HR. Tirmidzi, 2457, hasan)

💫 “Maka engkau akan dicukupkan dari segala kesedihanmu dan diampuni dosamu.”

Sebagaimana dikatakan oleh seorang ‘ārif:

> *مَنْ أَكْثَرَ الصَّلَاةَ عَلَى النَّبِيِّ ﷺ أَزَالَ اللَّهُ عَنْ قَلْبِهِ الظُّلْمَةَ وَأَشْرَقَ بِنُورِ الْمَحَبَّةِ*
> “Siapa yang memperbanyak shalawat kepada Nabi ﷺ, Allah akan menghilangkan kegelapan dari hatinya dan menerangi dengan cahaya cinta.”

🌙 7. Memperhatikan Waktu Mustajab di Akhir Hari

Rasulullah ﷺ bersabda:

> *«فِيهِ سَاعَةٌ، لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي، يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا، إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ»*
> (HR. Bukhari dan Muslim)

Menurut banyak ulama, waktu itu adalah *antara Ashar dan Maghrib. Maka jadikan sore Jum’at sebagai **taman doa dan tangisan rindu* kepada Allah.

8. Bersedekah di hari Jum’at

Hal ini sebagaimana Ibnul Qayyim berkata dalam Zād al-Ma‘ād:

> *”الصَّدَقَةُ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَعْظَمُ مِنَ الصَّدَقَةِ فِي سَائِرِ الأَيَّامِ”*
> “Sedekah di hari Jum’at lebih utama dibandingkan sedekah di hari-hari lain.”

🌺 Penutup — Jum’at: Hari Perjumpaan Ruh dengan Cahaya Allah

Hari Jum’at adalah *hari cinta dan zikir*, hari ketika hati disucikan, doa diangkat, dan rahmat diturunkan.
Ia adalah *hari raya mingguan* bagi jiwa yang merindu.

> *قال ابن القيم رحمه الله:*
> “الجمعة ميزان الأسبوع، ورمضان ميزان العام، والحج ميزان العمر.”
> “Jum’at adalah timbangan bagi pekan, Ramadhan bagi tahun, dan haji bagi seumur hidup.”

Maka siapa yang *memuliakan Jum’at, Allah akan **memuliakan hidupnya*.

اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mendengarkan perkataan dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya.

Balangan, 24 Oktober 2025 M/ 2 Jumadil Awwal 1447 H