Banjarmasin, iloenxnews.com || Sahabat pasti sudah tidak asing dengan kata zakat, infaq, maupun sedekah. Zakat, infaq, maupun sedekah juga seringkali ditemui dalam Al-Quran maupun Hadist, sebagai salah satu ibadah yang perlu dikerjakan oleh orang yang beriman kepada Allah SWT. Namun, masih banyak yang salah kaprah dan belum memahami perbedaan dari Zakat, Infaq, dan Sedekah. Apa itu perbedaan zakat, infaq, dan sedekah? Yuk kita simak !
“Zakat membersihkan hati, Infaq membersihkan otak dan Sedekah membersihkan panca indera,” kata Dodi Syihab, motivator, trainer, pengkaji Al Qur’an, dan penulis buku ini.
“Dalam QS. At Taubah: 103 sudah dijelaskan Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui,” jelasnya.
Berdasarkan Definisi
Zakat berasal dari bentuk kata “zaka” yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh orang Islam untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
Kata Infaq berasal dari kosakata bahasa Arab yaitu “anfaqa”. Kata tersebut memiliki makna aktivitas mengeluarkan suatu harta untuk memenuhi sebuah kepentingan dalam agama Islam.
Sedangkan, Sedekah berasal dari kata “shodaqoh”. Kata tersebut memiliki makna suatu pemberian sukarela yang diberikan untuk tujuan memperoleh ridha dari Allah SWT.
“Saya mengimbau untuk diri pribadi sendiri dan sahabat Qur’an semua agar memberikan wakaf produktif kepada santri-santi penghafal Al Qur’an yang sudah jelas-jelas ada di depan mata kita, di lembaga terkait milik kita sendiri dan jaringan kita. Jangan ragu-ragu lagi, berikan semua tenaga dan pikiran kita kesitu,” ujar pria yang dijuluki Man of Character, karena gaya dan retorikanya yang meledak-ledak dan penuh semangat ketika menyampaikan motivasinya ini.
“Jadilah Utsman bin Affan yang setiap hari diambil uangnya, tiap hari dikeluarkan dananya, semakin berlimpah hartanya tidak habis-habis. Ini janji Allah. Inilah matematika luar bisa yang kita dapatkan,” sambung Abi Dodi, sapaan akrabnya.
“Mari kita bangun diri kita untuk sama-sama memberi, yang kuat memberi yang lemah, yang cerdas memberi yang bodoh. Pemberian yang luar biasa adalah pemberian tentang nilai jiwa kita,” kata pria yang memiliki 6 orang anak ini.
“Terakhir, kepada Abang-abang dan Umi-umi diingatkan kekuatan kita semakin kokoh dan kuat tergantung dari apa yang kita sumbangkan dalam rangka untuk menegakkan Kalam Ilahi, untuk anak, cucu, cicit kita,” pungkas Pasca Sarjana Tafsir Al Qur’an yang memiliki jaringan dakwah hampir di seluruh pulau di Indonesia ini.
(ichal iloenx)