Oleh: Mahyuni Ilyadi, S.Pd.I
Guru MAN 2 Balangan
Pengantar
Wanita memiliki kedudukan yang amat mulia. Ia bukan sekadar pendamping hidup bagi seorang lelaki, melainkan pilar yang menopang kejayaan peradaban. Islam mengangkat martabat wanita dengan penghormatan yang tak tertandingi, menjadikannya sebagai ibu yang mendidik generasi, istri yang menenangkan hati, serta anak perempuan yang menjadi cahaya bagi kedua orang tuanya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتُ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۘ يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗۗ اُولٰۤىِٕكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ ٧١
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS. At-Taubah: 71)
Dalam ayat ini, Allah menegaskan bahwa wanita dan laki-laki memiliki kedudukan yang sejajar dalam beramal saleh, dalam tanggung jawab keagamaan dan sosial. Hal ini meneguhkan bahwa Islam tidak memandang wanita sebagai makhluk yang lebih rendah, melainkan sebagai mitra dalam meniti jalan menuju ridha-Nya.
Kemuliaan Wanita dalam Islam
Islam menempatkan wanita dalam posisi yang sangat terhormat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنَّما النِّساءُ شقائقُ الرِّجالِ
“Sesungguhnya wanita adalah saudara kandung laki-laki.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Hadits ini menunjukkan bahwa wanita memiliki hak dan tanggung jawab yang sebanding dengan laki-laki dalam menjalankan kehidupan. Seorang wanita yang memahami nilai-nilai Islam serta mengamalkan akhlak yang mulia akan menjadi pribadi yang istimewa. Ia tidak hanya dihiasi oleh keelokan rupa, tetapi juga kecerdasan akal dan kemurnian jiwa. Wanita yang demikian adalah mutiara berharga di sisi Allah dan di mata manusia.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menekankan bahwa seorang wanita yang taat kepada Allah akan mendapatkan kedudukan tinggi di sisi-Nya:
“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.
“Jika seorang wanita mendirikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadan, menjaga kehormatannya, dan menaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, ‘Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.'” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Hadits ini menegaskan bahwa seorang wanita memiliki jalan mulia menuju kebahagiaan abadi dengan menjaga ibadahnya, memelihara kehormatan dirinya, serta berbakti kepada keluarganya.
Wanita sebagai Penopang Lelaki Mulia
Dalam sejarah Islam, wanita-wanita salehah telah menjadi penopang utama bagi para lelaki agung. Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu ‘anha adalah contoh terbaik dari hal ini. Ia menjadi pendamping setia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menguatkan beliau dalam masa-masa sulit, serta mengorbankan harta dan tenaganya demi perjuangan Islam. Demikian pula Aisyah radhiyallahu ‘anha, yang dengan kecerdasannya menjadi sumber ilmu bagi umat Islam.
Ahli hikmah mengatakan,
خلف كل رجل عظيم، توجد امرأة عظيمة تدعمه
“Di balik setiap lelaki hebat, ada wanita hebat yang mendukungnya.”
Oleh karena itu, lelaki yang ingin meraih kemuliaan di dunia dan akhirat hendaknya memilih wanita yang memiliki kecerdasan, pemahaman agama yang baik, serta akhlak yang luhur. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ لِمَالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِينِهَا فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
“Wanita dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang memiliki agama, niscaya engkau akan beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa kriteria utama dalam memilih pasangan hidup bukanlah semata-mata kecantikan atau harta, tetapi ketakwaannya kepada Allah. Wanita yang salehah akan menjadi penolong bagi suaminya dalam ketaatan kepada Allah dan membangun keluarga yang diridhai-Nya.
Penutup
Wanita dalam Islam bukanlah sekadar pelengkap, melainkan tiang utama dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Islam telah memberikan penghormatan tinggi kepada wanita, menjadikannya sebagai makhluk yang berharga dan berperan dalam membentuk peradaban. Seorang wanita yang memadukan keindahan rupa, keindahan akhlak, dan keindahan akal adalah permata berharga yang menerangi dunia dengan cahaya iman dan ilmu.
Oleh karena itu, hendaknya setiap lelaki memahami pentingnya memilih pendamping hidup yang memiliki ketakwaan dan kecerdasan, karena dari wanita yang salehah lahirlah generasi yang kuat dan berakhlak mulia. Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai hamba-Nya yang menghargai dan memuliakan wanita sesuai dengan ajaran Islam.
(Balangan, 18 Februari 2025/ 19 Sya’ban 1446 H)