Banjarmasin, iloenxnews.com ||
Plt. Kepala Perpustakaan Nasional RI, Prof. Endang Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. mendukung adanya peningkatan budaya membaca di Indonesia termasuk Kalsel.
Hal ini disampaikan Aminudin terkait dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap bacaan, pada tahun ini Perpusnas RI akan menyalurkan buku untuk 10 ribu perpustakaan desa, kelurahan dan Taman Baca Masyarakat (TBM).
“Budaya baca harus ditingkatkan lebih awal, baru mengembangkan budaya literasi. Untuk ini kami akan salurkan ribuan buku ke seluruh Indonesia termasuk di Kalsel,” ujarnya usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengembangan Perpustakaan se- Kalimantan Selatan yang berlangsung dari Kamis (15/2/2024) hingga Jumat (16/2/2024) di Calamus Ballroom Hotel Rattan Inn, Jalan Ahmad Yani Paal 5, Kelurahan Pemurus Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Selain itu, Perpusnas RI lanjutnya, juga akan melakukan pendataan perpustakaan sekolah di tahun ini terkait bagaimana kondisinya dan akan disampaikan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Sementara itu, Gubernur Kalsel diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kalsel, Ir. Nurul Fajar Desira, CES menyatakan siap mendukung program pusat untuk kemajuan literasi.
“Kami sudah menyatakan komitmen dengan Perpunas RI untuk meningkatkan budaya baca, kalau perlu Kalsel jadi balai projeknya,” ujarnya.
Kepala Dispersip Kalsel, Dra. Hj. Nurliani Dardie, MAP mengungkapkan terkait bantuan buku dari pusat tadi, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).
“Karena salah satu poin penilaian desa mandiri adalah harus mempunyai perpustakaan,” ujarnya.
Ditambahkan Bunda Nunung, panggilan akrabnya, rapat ini menjadi sangat penting, karena diharapkan dapat terjadi kesinambungan yang sinergi antara program perpustakaan Kabupaten/Kota dengan Perpustakaan Provinsi.
Salah satu amanat dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang mengharuskan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menjamin penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di daerah.
Di tahun 2024 ini, lanjut Bunda Nunung, perpustakaan dituntut untuk memiliki inovasi, kreativitas, serta perubahan pola pikir. Perpustakaan menjadi sektor pendukung dalam memberikan solusi terkait pengembangan ekonomi.
Hadir di acara tersebut, selain nama tersebut di atas, juga ada Direktur Utama Bank Kalsel Fachrudin, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan Bimo Epyanto, Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional RI Nurhadi Saputra, S.Sos., M.Si, Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus Perpustakaan Nasional RI Dra. Nani Suryani, M.Si., Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi dan Kabupaten/Kota se- Kalsel.
(ichal iloenx)