Banjarmasin, iloenxnews.com || Dengan mengusung tema “Semangat Profesional Kerja dan Siap Menghadapi Perubahan Kerja yang Lebih Modern dan Hidup yang Lebih Sejahtera” Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudera Nusantara menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2023 bertempat di Hotel Banjarmasin International (HBI) Jalan Ahmad Yani Paal 4, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (17/2/2024).
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Kalsel Drs. Gusti Yanuar Noor Rifai, M.Si. yang hadir dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tinggi sekaligus ucapan selamat kepada jajaran Pengurus, Badan Pengawas serta Anggota Koperasi TKBM Samudera Nusantara yang telah melaksanakan RAT tepat waktu sesuai dengan amanah UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan telah menempatkan koperasi ini menjadi salah satu barometer pengembangan koperasi TKBM di Provinsi Kalsel.
Sebagaimana amanah dalam salah satu Agenda Kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel yaitu Pengembangan Koperasi, UMKM dan Ekonomi Kreatif, maka lebih lanjut dalam sambutannnya Rifai menyampaikan harapan kiranya RAT ini dapat dijadikan oleh Jajaran Pengurus dan Anggota sebagai momentum untuk mengevaluasi pengelolaan Koperasi TKBM Samudera Indonesia sebagai wujud pelaksanaan Program Kerja Tahun Buku 2023 dan sekaligus pemantapan Program kerja dalam Tahun Buku 2024 yang sasarannya bukan hanya kepada kesejahteraan anggota tetapi juga dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalsel.
Rifai juga menyampaikan perkembangan koperasi di Kalsel cukup meningkat signifikan. Selama setahun terakhir ini dari 1900 menjadi 2017 koperasi yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Kalsel. “Kalau dulu, koperasi hanya diketahui oleh 3 unsur di dalamnya. Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Sekarang dengan adanya transformasi digitalisasi, semua bisa transparan. Semua bisa mengakses lewan HP masing-masing, baik itu kegiatan, keuangan dan lain-lain,” kata Rifai di hadapan 192 peserta yang berhadir dari 16 kaker.
Rifai juga menawarkan pinjaman kepada koperasi untuk memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah. Bunganya hanya 3% per tahun dan itu dibayarkan oleh pemda setempat masing-masing. “Di Kalsel sudah ada 6 pemkab/pemko yang melakukan itu. Yakni Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan, Balangan dan Tabalong,” ujar Rifai.
Sementara itu, Ketua Koperasi TKBM Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin, H Muhammad Noor mengharapkan agar anggotanya dapat berperan aktif dalam memajukan Koperasi TKBM Samudera Nusantara Pelabuhan Banjarmasin.
M. Noor mengajak, menjadikan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ini sebagai dasar musyawarah untuk mufakat dalam mencetuskan ide kebersamaan, sebagai landasan kerja pengurus untuk tahun mendatang.
“Saran dan pendapat bapak sekalian sangat berguna untuk perkembangan koperasi ini di masa yang akan datang. Dan kepada Kepala Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) agar bisa menepati janji untuk mempekerjakan anggota Koperasi TKBM Samudera Nusantara di dalam kegiatan Floating Crane yang ada di wilayah kerja koperasi, ” pintanya.
“Dari awal kami selalu memperjuangkan hak anggota terutama di bidang Floating Crane yang selama ini kita diombang-ambingkan oleh pembina kita sendiri. Bahkan kita sudah sampai ke dirjen melaporkan permasalahan ini,” ungkap M. Noor kepada awak media.
Sekadar diketahui, Floating Crane adalah jenis kran yang dipasang pada ponton yang mengambang di atas air. Fungsi utama Floating Crane adalah untuk mengangkat dan memindahkan muatan berat seperti kontainer, bejana, atau komponen besar lainnya di perairan. Mereka sering digunakan dalam proyek konstruksi, pembongkaran kapal, atau operasi pemindahan barang di pelabuhan.
M. Noor juga menegaskan kepengurusan yang ada sekarang ini berusaha mengurai benang kusut menggantikan pengurus yang lama. “Mudah-mudahan setelah usai rangkaian pelaksanaan pemilu ini, kami bisa dipertemukan dengan Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat (APBMI) dan Perusahaan Bongkar Muat (PBM) lainnya yang melakukan kegiatan tersebut,” harap M. Noor.
“Kita mau tahu, setelah nanti ada pertemuan bagaimana jawaban dari APBMI. Bagaimana nanti usulan kita sebagai pengurus koperasi. Kalau memang nantinya tidak ada ketemu juga, maka kami puncaknya adalah menahan SPK-SPK PBM yang mau minta ke Koperasi TKBM. Itu sudah kunci terakhir kami. Kalau kami tidak laksanakan, begini terus jalannya. Mudah-mudahan ada titik terang saat pertemuan dengan APBMI yang nantinya ditengahi oleh KSOP,” pungkas M. Noor.
(ichal iloenx)