Banjarmasin, iloenxnews.com || Dongeng merupakan salah satu cara alternatif untuk menyampaikan pesan kepada anak-anak dengan cara yang menyenangkan, dan tidak memberi tekanan kepada mereka.
Hal ini disampaikan oleh Pendongeng Nasional sekaligus Founder Komunitas Dongeng Ceria Management, Kak Iman Surahman kepada awak media sesaat sebelum tampil pada acara Perpuspalnam Berdongeng yang dibesut oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalimantan Selatan di aulanya, Jalan Ahmad Yani Paal 6, Gerbang Batas Kota Banjarmasin, Senin (19/2/2024).
“Pada prinsipnya berdongeng ini merupakan suatu wadah berkomunikasi kepada anak secara massal, untuk menyelesaikan makna dari pesan atau cerita dongeng,” lanjut Kang Iman Surahman.
Dalam berdongeng, lanjut Kak Iman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan salah satunya yakni pendongeng harus bisa menyamakan frekuensi anak-anak yang hadir.
“Jika mereka sudah satu frekuensi dan siap menerima pesan, baru kita bisa sampaikan pesan dari dongeng, jika tidak dikhawatirkan pesan yang kita sampaikan nanti akan mental lagi,” ujar jebolan Jurusan Seni Pertunjukan di ISI Yogyakarta ini.
Sementara itu, Kepala Dispersip Provinsi Kalsel, Dra. Hj. Nurliani Dardie, M.AP yang diwakili Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Perpustakaan, Adethia Hailina, SE, ME menyampaikan pada kegiatan mendongeng ini, pihaknya sengaja memilih peserta usia didik TK karena pada usia tersebut anak-anak masih relatif mudah untuk ditanamkan nilai-nilai moral dan membangun karakter mereka.
“Sesuai dengan tema yang ditetapkan komunitas dongeng sedunia, tema tahun ini adalah membangun jembatan. Dengan kegiatan dongeng ini diharapkan bisa membangun jembatan komunikasi lewat anak-anak usia dini, agar kedepan mereka bisa menghadapi perbedaan tanpa perpecahan,” ujarnya.
Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Dongeng Sedunia Tahun 2024 ini dihadiri oleh ratusan siswa dari PAUD, TK/RA dan SD.
(ichal iloenx)