Film Anak Kunti: Teror Kuntilanak di Tengah Kehidupan Pesantren

Film Anak Kunti: Teror Kuntilanak di Tengah Kehidupan Pesantren

Press Conference film Anak Kunti bersama artis pemeran film utamanya dan sutradara.
Banjarmasin, iloenxnews.com || Film ini merupakan origin story dari salah satu kisah hantu paling populer di Indonesia yaitu Kuntilanak. Film Anak Kunti merupakan suatu karya horor yang diciptakan dengan latar belakang tahun 1990-an, berfokus pada kehidupan seorang santriwati bernama Sarah.

Dalam film ini, desa yang menjadi pusat cerita adalah Wono Enggal, sebuah tempat yang digambarkan memiliki misteri dan sejarah kelam. Sarah, yang merupakan yatim piatu, kembali ke desa ini untuk mencari tahu tentang asal-usul keluarganya.

Di tengah pencariannya, dia menghadapi teror supranatural yang dikaitkan dengan sosok kuntilanak—nyatanya, sosok tersebut diyakini merupakan penjelmaan ibunya yang meninggal saat melahirkannya.

Kisah ini semakin mendalam ketika Sarah mulai mengalami serangkaian mimpi buruk yang mengganggu. Mimpinya ini menuntunnya untuk menjalani perjalanan penuh ketegangan.

Mimpi-mimpi itu membawanya ke kenyataan yang pahit, di mana ia berontak dengan sejarah desa yang mengerikan dan ritual yang mengelilinginya. Pencarian Sarah tidak hanya tentang identitas tetapi juga mengenai penebusan bagi arwah yang terjebak.

Karakter Sarah dibentuk sebagai pribadi yang kuat dan penuh rasa ingin tahu. Dalam perannya, dia berusaha untuk menemukan jati dirinya dan kebenaran di balik kematian ibunya.

Keberanian dan ketekunan Sarah dalam menghadapi berbagai rintangan dan ketakutan menciptakan narasi yang menggugah. Momen-momen perjuangan Sarah untuk mengatasi teror kuntilanak menjadi jantung dari film ini, sekaligus menyuguhkan emosi yang mendalam bagi penonton.

Di samping Sarah, terdapat dua karakter penting lainnya, yakni Azizah yang diperankan oleh Wavi Zihan dan Majid yang diperankan oleh Abun Sungkar. Azizah, sebagai sahabat dekat Sarah, memberikan dukungan emosional dan moral dalam perjalanan mereka yang berbahaya.

Sedangkan Majid, seorang dokter muda, menjadi penopang intelektual bagi Sarah. Kedua karakter ini memberikan dimensi tambahan pada cerita dengan memperlihatkan berbagai aspek dalam persahabatan dan pencarian kebenaran.

Mbok Darmi, yang diperankan oleh Jajang C. Noer, merupakan karakter antagonis dalam film ini. Dia adalah seorang dukun yang memegang kendali atas kepercayaan masyarakat di Desa Wono Enggal.

Ketika Sarah mencoba mengungkap kebenaran, Mbok Darmi berusaha melindungi kekuasaannya dan berhadapan langsung dengan Sarah. Konfrontasi antara karakter ini menambah ketegangan dan dinamika yang menggerakkan plot film.

Bagaimanakah akhir kesudahan film horor ini? Saksikan hari ini juga, Senin (24/2/2025) di Bioskop XXI Duta Mall Banjarmasin.

(ril/narasi)