Banjarmasin, iloenxnews.com || Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Dra. Hj. Nurliani Dardie, M.A.P melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalsel Dr. H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd tentang Pengembangan Perpustakaan Masjid di Wilayah Kalimantan Selatan.
MoU ini dilakukan sebelum menutup secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis Operator Elektronik Literasi Pustaka Islam (elipski) Perpustakaan Masjid se-Kalsel, Selasa (12/9/23) di lantai 1 Hotel Palm, Jalan S. Parman Nomor 189 Kelurahan Belitung Utara, Kecamatan Banjarmasin Barat, Banjarmasin.
Dalam sambutannya Tambrin mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan terkait pengembangan perpustakaan masjid di Kalsel, dan berharap kerjasama ini tidak hanya untuk masjid saja tetapi juga pada lembaga-lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Kemenag Kalsel.
“Karena keberadaan perpustakaan sangat membantu para siswa dan santri dalam menggali informasi, pengetahuan serta literasi dalam menunjang proses belajar mengajar mereka,” ujarnya.
Tambrin mengatakan, pihaknya siap memberikan data terkait mesjid-mesjid yang aktif.
“Data tersebut nantinya sebagai bahan referensi bagi Dispersip Provinsi Kalsel dalam mendistribusikan buku-buku untuk perpustakaan masjid,” katanya.
Secara keseluruhan, di Kalsel terdapat sekitar 600 masjid. Dari 600 tersebut, nantinya akan dipilih mana yang dijadikan percontohan untuk perpustakaan masjid.
Sementara itu menurut Nurliani Dardie, kerja sama tersebut sebagai bentuk upaya perluasan dalam membumikan minat baca kepada masyarakat, khususnya generasi muda Banua.
“Berkaitan dengan kerja sama ini, kami telah menyiapkan dua paket buku untuk perpustakaan masjid yang siap untuk didistribusikan,” ujar Bunda Nunung, sapaan akrabnya.
Pendistribusian buku tersebut, katanya, akan dilakukan setelah melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak Kemenag Kalsel.
“Kita telah menyusun kriteria masjid mana yang akan didistribusikan terlebih dahulu sebagai percontohan, agar pengelola masjid yang lain bisa ikut tergerak,” katanya.
Pendistribusian akan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan jumlah buku yang ada.
(ichal iloenx)