Dispersip Kalsel Gandeng Dispersip Banjar Wujudkan Pelatihan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosiall

Saat kegiatan berlangsung.

Martapura, iloenxnews.com || Untuk meningkatkan budaya pengelola perpustakaan desa dan pengelola TPBIS, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalsel bekerja sama dengan Dispersip Kabupaten Banjar, mewujudkan Pelatihan Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Senin (25/11/2024) bertempat di Aula Demang Lehman, kantor Dispersip Kabupaten Banjar, dengan jumlah peserta dan panitia 55 orang.

Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas atau kompetensi pengelola perpustakaan desa dan Masyarakat umum ibu2 Kader PKK utk Pelatihan Berbasis Inklusi sosial membikin “pelatihan cara2 membikin hiasan bunga Kain Perca untuk menghias kotak/bakul/Dompet pesta”

Adethia (Plt Sekretaris Dispersip Prov.Kalsel) Pelatihan Berbasis Inklusi Sosial bertujuan meningkatkan kapasitas atau kompetensi pengelola perpustakaan desa dan ibu2 kadar PKK yg berada Dilingkungan rumah/ desa mereka yg dianggap penting karena menjadi salah satu indikator dalam penerapan TPBIS.

“Melalui kegiatan ini kami inginkan pengelola perpustakaan desa dan masyarakat/ibu2 PKK di kabupaten memahami tentang layanan perpustakaan yang baik, kemudian mampu menyusun strategi menarik minat masyarakat, mampu membuat kegiatan pelatihan yang melibatkan masyarakat sekitar perpustakaan desa, dan mampu menjadi jembatan informasi atau fasilitator ketika masyarakat membutuhkan kemitraan dengan pihak lain dalam rangka implementasi inklusi sosial,” kata Adethia.

Adethia menuturkan, bahwa upaya ini perlu dilakukan mengingat saat ini paradigma masyarakat tentang perpustakaan desa masih monoton dimana mereka berpikir perpustakaan hanya untuk pelajar atau mahasiswa saja.

Melihat hal tersebut dia pun mengimbau agar perpustakaan desa kabupaten aktif memberikan pemahaman tentang perpustakan inklusi sosial, dimana perpustakaan itu milik semua golongan masyarakat untuk berkegiatan

“Jadi disini kita berusaha merubah sudut pandang masyarakat bahwa perpustakaan bukan cuma milik pelajar atau mahasiswa saja. Tapi perpustakaan juga milik ibu-ibu rumah tangga/PKK, perpustakaan juga bisa menjadi manfaat bagi pekerja non kantoran, bahkan perpustakaan juga bisa menjadi wadah hiburan bagi anak anak yang belum memasuki usia sekolah,” jelasnya.

Sementara itu, yang membuka acara kegiatan pelatihan tersebut Kepala Dispersip Kabupaten Banjar dr. H. Tofik Norman Hidayat menilai bahwa pelatihan tersebut sangat berguna bagi masyarakat umum dan ibu-ibu Kader PKK yang berada di desa untuk meningkatkan kapasitas pengelola perpustakaan desa dan masyarakat desa di Kabupaten Banjar menjadi hal penting sehingga penerapan perpustakaan berbasis inklusi sosial berdasarkan penilaian
perpustakaan ini Insya Allah untuk pengembangan TPBIS akan lebih mudah dilakukan,” katanya.

Panitia dan peserta yang mengikuti kegiatan berfoto bersama.

Alhamdulillah kalau di Kabupaten Banjar ada beberapa peningkatan yang menurut kami cukup urgent dimana meningkatnya interaksi masyarakat dengan perpustakaan. Kami juga aktif membuat program yang melibatkan masyarakat, salah satunya pelatihan dasar
komputer untuk meningkatkan skill mereka ke depannya,” tukasnya. Dan dengan 2 orang narasumber, yakni Adethia Hailina, SE, ME dari Dispersip Provinsi Kalsel dan Afrida/ Siti Munawarah dari Dispersip Kabupaten Banjar.

(ril/ghina)