Banjarmasin, iloenxnews.com || Pelaksanaan Pileg 2024 lalu di Kalimantan Selatan (Kalsel) masih menyimpan sejumlah potensi konflik yang terjadi di masyarakat. Berbagai isu bisa menjadi pemicu, mulai perundang-undangan, politik uang, hingga keberpihakan oknum penyelenggara pemilu.
Untuk menghindari kasus serupa terulang dan berkepanjangan, Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Kalsel menggelar rapat koordinasi (rakor) untuk meningkatkan sinergitas Kominda Kalsel sekaligus mengantisipasi potensi kerawanan di wilayah sebagai dampak perkembangan situasi di tingkat nasional maupun daerah.
Acara ini diselenggarakan di Ruangan Raphia III, Lantai 3 Hotel Rattan Inn, Jalan Jenderal Ahmad Yani Paal 5, RW. 7, Kelurahan Pemurus Dalam, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin, Kalsel, Rabu (29/5/2024) pagi.
Hadir dalam acara tersebut Forum Komunikasi Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKKDM), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) serta pemangku kepentingan atau pihak terkait penyelenggara Pemilu seperti KPU, Bawaslu juga dari Polda Kalsel, Korem 101/Antasari, Kejaksaan, Bank Indonesia, Dirjen Pajak, Badan Intelijen Strategis (BAIS), serta Komandan Tim (Dantim) Intel.
Kabid Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik pada Kesbangpol Provinsi Kalsel Drs. Agus Prabowo, MT mengatakan rakor ini untuk memantau kesiapsiagaan daerah, khususnya di Kalsel menyongsong penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang sebentar lagi dilaksanakan pada tanggal 27 Nopember 2024 akan datang.
“Kami juga mengantisipasi beberapa potensi kerawanan konflik yang mungkin bisa ditimbulkan oleh pilkada. Biasanya potensi aneka konflik yang banyak terjadi di pilkada bermacam macam. Diantaranya dari paslon sendiri, benturan antara paslon dan sesama masyarakat pendukung,” kata Agus.
Sementara untuk Kalsel sendiri, lanjut Agus gejolak konflik yang terpantau dan terlihat tidak terlalu besar, karena mungkin ada beberapa konflik yang sudah ditindaklanjuti oleh aparat tergabung dalam Kominda yang sigap untuk meredam konflik.
Sekadar diketahui, upaya untuk meredam konflik tersebut Kominda Kalsel telah bekerja sama dengan tokoh agama dan masyarakat yang ada di Kalsel. Selain itu diakui pihaknya telah banyak melakukan pendidikan politik bagi para pemilih pemula, pelatihan pendidikan politik bagi pelajar se-Kalsel.
“Kami berharap dengan kegiatan ini, kelangsungan pilkada di Kalsel berjalan sukses, dan kita berpesan kepada masyarakat untuk selalu mendukung kegiatan pilkada. Apa pun itu, siapa pun pilihan kita, kita harus bisa berbesar hati terhadap lawan-lawan politik kita,” pungkas pria kelahiran Pagat, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, 17 Agustus 1967 ini.
(ichal iloenx)