Film ‘Gak Nyangka’ Bawa Kisah Komedi tentang Mahasiswa Abadi, Tayang Mulai Hari Ini

Film ‘Gak Nyangka’ Bawa Kisah Komedi tentang Mahasiswa Abadi, Tayang Mulai Hari Ini

Banjarmasin, iloenxnews.com || Bioskop Tanah Air akan semakin ramai dengan dirilisnya satu lagi komedi segar yaitu film berjudul Gak Nyangka. Film yang disutradarai oleh Jelhan Angga ini mengangkat kisah unik 4 mahasiswa abadi.

Mereka berempat belum juga lulus meski bertahun-tahun kuliah, lengkap dengan kekacauan dan tawa yang mengiringi perjuangan mereka. Dengan jajaran pemain yang terdiri dari para aktor dan komika populer, film Gak Nyangka barangkali bisa menjadi salah satu film yang paling dinantikan di pertengahan tahun 2025.

Sejumlah pemeran yang akan hadir di film ini di antaranya, Ge Pamungkas, Arie Kriting, Indah Permatasari, Prisia Nasution, Arif Alfiansyah, Yono Bakrie, Abdur Arsyad, Ence Bagus, Sarah Sechan, Cut Mini, Ebel Cobra, dan Muhammad Kadavi.

‘Gak Nyangka’ menyajikan komedi penuh sindiran tentang kehidupan mahasiswa, realita pendidikan tinggi, dan cara generasi muda menghadapi tekanan hidup—dengan cara yang konyol tapi membumi. Perpaduan antara ambisi, kekonyolan, dan krisis finansial membuat film ini tak hanya menghibur, tapi juga menyentil banyak penonton. Berikut ini sinopsisnya!

Sinopsis Film ‘Gak Nyangka’

Film ‘Gak Nyangka’ mengikuti kisah 4 sahabat kuliah yang sudah bertahun-tahun tidak kunjung menyelesaikan studi mereka di jurusan kelautan, yaitu Agoy (Ge Pamungkas), Bruno (Arie Kriting), Cherry (Indah Permatasari), dan Darlina (Prisia Nasution).

Mereka masing-masing memiliki kepribadian khas dan latar belakang yang mencerminkan realita mahasiswa Indonesia. Cherry, misalnya, dikenal super teliti dan sensitif terhadap urusan uang. Bruno merantau dari wilayah Timur Indonesia demi membanggakan sang ibu. Agoy gemar membicarakan investasi tapi hasilnya tak pernah nyata. Sementara Darlina punya kemampuan unik: selalu bisa menemukan solusi di tengah kebuntuan.

Masalah mereka memuncak saat skripsi mereka akhirnya diterima, namun mereka malah dihadapkan dengan tantangan baru: biaya penelitian mencapai Rp100 juta. Demi mengatasi krisis ini, mereka mencoba peruntungan dengan membeli sebidang tanah yang katanya bakal naik harga. Sayangnya, tanah tersebut bukan hanya jauh dari strategis, tapi juga benar-benar miring secara harfiah dan penuh lumpur.

Petualangan mereka untuk membuat tanah tak berguna ini menjadi sumber dana penelitian justru membawa mereka pada pelajaran penting tentang arti persahabatan, kecermatan dalam mengambil keputusan, serta tanggung jawab yang membentuk kedewasaan. Bagaimana kelanjutan kisahnya?

Temukan jawabannya langsung di Bioskop XXI Duta Mall Banjarmasin hari ini juga, Kamis (24/7/2025). Rugi kalau melewatkan kekocakan dan kekonyolan film ini.

(ichal iloenx)