Sukses Jalan Sehat Masjid Hasanuddin Madjedie, Siapa Dapat Umroh Gratis?

Peserta Jalan Sehat. (foto: ichal iloenx)

Banjarmasin, iloenxnews.com || Sekitar 6.000an lebih massa tumplek blek memadati halaman Masjid Hasanuddin Madjedie (MHM), Jalan Brigjen H. Hassan Basry, Kayutangi, Kelurahan Pengeran hingga ke area Bundaran Kayutangi dan sampai ke Jalan Perdagangan, Banjarmasin Utara, Sabtu (7/9/2024) pagi.

Mereka adalah peserta Jalan Sehat yang diselenggarakan oleh pengurus dan jajaran MHM dalam rangka mengenang sejarah 38 tahun MHM Banjarmasin.

Pengibaran Bendera Start dilakukan oleh Ustadz H. Muhammad Fauzi. (foto: ichal iloenx)
Sebelum start, dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Fauzi Rahmani, S.Pt, M.Pd.I. (foto: ichal iloenx)

Peserta yang berdress code merah putih ini melakukan start tepat pukul 7 dengan menempuh rute Jalan Brigjen H. Hassan Basry, Kayutangi saja hingga putar balik di bawah Jembatan Sei Alalak 2 atau yang viral disebut dengan ‘Jembatan Basit’ dan kembali ke halaman MHM.

Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga antusias mengikuti Jalan Sehat ini. (foto: ichal iloenx)
H. Ipansyah di hadapan ribuan massa. (foto: ichal iloenx)

Ketua Panitia sekaligus Ketua Takmir MHM, H. Ipansyah, SE, MM menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan sejarah pembangunan masjid.

“Hari ini kita adakan jalan sehat dan besok tabligh akbar. Acara ini digelar untuk mengenang 38 tahun berdirinya MHM yang dibangun untuk mengenang sosok Hasanuddin Madjedie, seorang mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (Unlam, masa itu) Angkatan 1966 yang gugur tertembak,” jelasnya.

Menurutnya, usulan pemberian nama masjid ini datang dari teman-teman angkatan almarhum Hasanuddin Madjedie.

Hasanuddin Bin Haji Madjedie. (foto: dok. arsip)

Hasanuddin Bin Haji Madjedie lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) 28 Desember 1945 – meninggal di Banjarmasin, 10 Februari 1966 pada umur 20 tahun. Ia adalah mahasiswa Unlam (sekarang sebutannya ULM) yang tewas karena ditembak di depan Toko Roti Minseng, Banjarmasin pada tanggal 10 Februari 1966, sewaktu berlangsungnya demonstrasi mahasiswa yang menuntut Tritura atas pemerintahan Orde Lama di bawah Presiden Soekarno. Ia diangkat sebagai Pahlawan Amanat Pembelaan Rakyat (Ampera) dari Banjarmasin dan dimakamkan berdampingan dengan Pangeran Antasari, yaitu di Kompleks Makam Pangeran Antasari di area Kuburan Muslimin, Jalan Mesjid Jami Banjarmasin Utara.

“Banyak usulan yang diajukan saat itu, dari diabadikan sebagai nama jalan, patung, hingga akhirnya disepakati untuk menjadi nama masjid. Awalnya masjid ini hendak dibangun di kompleks Unlam, namun tidak mendapatkan izin, sehingga lokasi sekarang yang dipilih,” tambah Ipansyah.

H. Danny Wahyudin. (foto: ichal iloenx)

Sementara itu Wakil Ketua Panitia H. Danny Wahyudin menyebutkan seluruh hadiah yang disediakan panitia adalah partisipasi dari para donatur dan sponsor. “Untuk hadiah hiburan sebanyak 69 buah ditambah hadiah besar dan hadiah utama,” ujar Danny.

Ke-69 hadiah hiburan tersebut meliputi 5 setrika, 5 termos, 9 Voucher Indomaret, 24 Oli Federal Matic, 12 payung, 2 set alat pembersih lantai dan 12 Voucher Alaska Park Banjarbaru.

Sementara itu untuk hadiah besar dan hadiah utama adalah 1 paket umroh gratis, 2 voucher umroh Rp5 juta, 1 sepeda listrik Exotic, 3 kulkas 2 pintu, 2 sepeda gunung, 2 TV, 2 mesin cuci, 7 kompor gas, 2 dispenser, 2 blender, 11 rice cooker, dan 14 kipas angin.

Ustadz H. Muhammad Fauzi (kanan) menyerahkan secara simbolis hadiah umroh gratis kepada pemenang yang beruntung. (foto: ichal iloenx)

Alhasil, pemenang yang beruntung mendapatkan umroh gratis adalah Abdullah Ahmad, warga Jalan S. Parman, Komplek Rumah Sakit Islam, Kelurahan Pasar Lama, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin.

Saat acara berlangsung. (foto: ichal iloenx/repro: drone kalsel)

Alhamdulillah, saya tidak mengira, tidak menyangka bahkan tidak membayangkan akan mendapatkan umroh gratis. Dan malam tadi pun saya tidak ada firasat dan tidak bermimpi apa-apa,” pungkas jamaah Masjid An-Nur, Jalan Antasan Kecil Barat, Kampung Arab yang juga kader Al-Irsyad Al-Islamiyah Kota Banjarmasin ini.

(ichal iloenx)